Vulkanologi dan geologi Gunung_Cereme

Gunung Berapi Ceremai merupakan gunung berapi Kuarter aktif, Jenis A (yakni, gunung berapi magmatik yang masih aktif semenjak tahun 1600), dan berbentuk strato. Gunung ini merupakan gunung berapi tunggal, yang dipisahkan oleh Zona Sesar Cilacap – Kuningan dari kelompok gunung berapi Jawa Barat bahagian timur (yakni deretan Gunung Galunggung, Gunung Guntur, Gunung Papandayan, Gunung Patuha hingga Gunung Tangkuban Perahu) yang terletak pada Zon Bandung.

Ceremai merupakan gunung berapi generasi ketiga. Generasi pertama ialah suatu gunung berapi Plistosen yang terletak di sebelah Gunung Ceremai, sebagai lanjutan vulkanisma Plio-Plistosen di atas batuan Tersier. Vulkanisma generasi kedua adalah Gunung Gegerhalang, yang sebelum runtuh membentuk Kaldera Gegerhalang. Dan vulkanisma generasi ketiga pada kala Holosen berupa Gunung Berapi Ceremai yang tumbuh di sisi utara Kaldera Gegerhalang, yang diperkirakan terjadi pada sekitar 7,000 tahun yang lalu (Situmorang 1991).

Letusan Gunung Berapi Ceremai tercatat sejak 1698 dan terakhir kali terjadi tahun 1937 dengan selang waktu istirahat terpendek 3 tahun dan terpanjang 112 tahun. Tiga letusan 1772, 1775 dan 1805 terjadi di kawah pusat tetapi tidak menyebabkan kerosakan yang luas. Letusan wap belerang serta tembusan fumarola baru di dinding kawah pusat terjadi tahun 1917 dan 1924. Pada 24 Jun 1937 – 7 Januari 1938 berlaku letusan freatik di kawah pusat dan celah radial. Sebaran abu mencapai daerah seluas 52,500 km bujursangkar (Kusumadinata, 1971). Pada tahun 1947, 1955 dan 1973 terjadi gempa tektonik yang melanda daerah baratdaya Gunung Berapi Ceremai, yang diduga berkaitan dengan struktur sesar berarah tenggara – barat laut. Kejadian gempa yang merusak sejumlah bangunan di daerah Maja dan Talaga sebelah barat Gunung Berapi Ceremai terjadi tahun 1990 dan tahun 2001. Getarannya terasa hingga Desa Cilimus di timur Gunung Berapi Ceremai.